Selasa, 08 Maret 2011

PENTING


Dalam dunia mekatronika /  Robotika, peran driver dc motor sangatlah penting untuk menjamin kehandalah dari sistem yang dibuat.
Motor driver tidak hanya mengatur pergerakan motor, akan tetapi juga diharapkan dapat mengatur kecepatan motor.
Ada beberapa driver motor yang ada saat ini, diantaranya adalah :
1. Motor driver satu arah putaran
Motor driver ini digunakan untuk mengatur pergerakan motor pada satu arah putaran saja (Tidak bisa bolak balik).  Motor driver ini juga terdiri dari 2 macam, yaitu :
a. Driver Motor satu arah kecepatan tetap :
Driver Motor Satu Arah Kecepatan Tetap
Driver Motor Satu Arah Kecepatan Tetap
Driver motor seperti gambar diatas digunakan untuk mengatur kerja dari motor yang tidak memerlukan pengaturan kecepatan, seperti motor pengangkat beban, atau pemindah beban.
2. Motor driver satu arah dengan pengaturan kecepatan
Driver Motor Satu Arah Dengan Pengaturan Kecepatan
Driver Motor Satu Arah Dengan Pengaturan Kecepatan
Jika diperlukan pengaturan kecepatan motor, maka kecepatan motor dapat di atur dengan memberikan pulsa PWM pada masukan Transistor FET, semakin tinggi duty cycle pada sinyal PWM, maka kecepatan motor akan menjadi semakin cepat, untuk PWM yang digunakan biasanya menggunakan frekwensi antara 100Hz – 200Hz.
Adapun rumus duty cycle adalah sebagai berikut :
Duty = [tHigh/(tHigh+tLow)] * 100 %
Untuk pengaturan motor dengan dua arah, prinsipnya menyerupai rangkaian di atas, dengan menggunakan konfigurasi H bridge.
[Ym : mikro_kontroler@yahoo.com]

WINAVR AVR-GCC Compiler

28 Agustus, 2010
Setelah mencoba beberapa jenis compiler, akhirnya saya menjatuhkan pilihan saya kepada WINAVR AVR-GCC Compiler, compiler ini saya anggap merupakan compiler C terbaik yang pernah saya pakai.
AVR-GCC adalah compiler yang berjalan di atas linux OS, akan tetapi WINAVR dapat berjalan di atas windows.
WINAVR dapat di download di :
Setelah menginstal winavr di pc kita, selanjutnya kita harus menginstall avrstudio sebagai editor atau programmer pada chip kita.
avrstudio dapat di download di :
AVRstudio
Untuk contoh source code nya dapat di download di:
Source Code
Dalam source code tersebut sudah di sediakan fungsi untuk menerima command dari serial port dengan baudrate 19200, pada mikrokontroler atmega8, anda dapat menggunakan nya pada mikrokontroler lainnya dengan mengatur konfigurasi pada file avrstudio project nya.
[Ym : mikro_kontroler@yahoo.com]

Menggunakan Sistem Operasi di Mikrokontroler

27 Juni, 2010
Linux OS
Linux Operating System
Sebuah sistem mikrokontroler / mikrokomputer hanya dapat melakukan satu proses instruksi di setiap siklus mesinnya (machine cycle), hal ini berarti sebuah mikrokontroler hanya dapat melakukan satu operasi saja pada suatu waktu.
Untuk dapat melakukan beberapa operasi sekaligus sebuah mikrokontroler memiliki fitur yang di disebut interupsi, interupsi inilah yang kemudian dapat membuat sebuah mikrokontroler seolah – olah dapat  melakukan beberapa operasi sekaligus.
Ada beberapa sumber interupsi dalam mikrokontroler, seperti interupsi external, interupsi timer, interupsi reset (highest priority), ataupun interupsi ADC, dll.
Sebagai contoh, misalkan sebuah sistem yang dapat menampilkan keluaran di seven segmen, dan juga dapat membaca input dari keypad secara bersamaan, maka pengaturan output pada seven segmen ada di program utama, sedangkan input dari keypad ada dalam program interupsi timer, yang misalnya dilakukan setian 1 mS.
Untuk proses yang tidak terlalu banyak cara diatas masih dapat dilakukan dengan mudah, akan tetapi bagaimana jika suatu terebut harus dapat melakukan banya proses, seperti display di lcd, output di seven segmen, input keypad, input dari ADC, mengatur pwm, kontrol motor, dll, dalam waktu yang seolah – olah bersamaan, maka program yang dibuat akan menjadi lebih rumit.
Untuk mengatasi keadaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem operasi pada mikrokontroler, sistem operasi ini yang akan mengatur proses yang dijalanka. Sehingga mikrokontroler dapat memiliki fitur multasking yang sebenarnya.

Operating System
Ada banyak sistem operasi yang ada sekarang ini, diantaranya adalah DOS, WINDOWS, LINUX, MACOS, UNIX, dll. Salah satu sistem operasi yang dapat diaplikasikan di mikrokontroler 8bit seperti AVR ATMEGAXX adalah FREERTOS. Source code nya bisa di download disini :

Untuk applikasi FREERTOS akan di jelaskan lebih lanjut di pembahasan selanjutnya.

Elektronika Digital

16 Oktober, 2009
Peralatan elektronika elektronika dewasa ini hampir semuanya sudah menerapkan prinsip – prinsip dari elektronika digital.
Di dalam elektronika digital hanya mengenal 2 keadaan logika, yaitu 0 dan 1, 0 berarti berarti tegangan (input/output) memiliki level tegangan tegangan antara 0 – 0,7 V (TTL), sedangkan 1 berarti tegangan (input/output) memiliki level tegangan antara 3,6 – 5 V.
Terdapat beberapa gerbang logika yang digunakan dalam dalam elektronika digital, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
Dari tabel diatas, misal pada AND Gate pada masukan A berlogika 1, dan masukan B berlogika 1, maka keluaran F juga akan berlogika 1 seperti yang terlihat dalam tabel kebenaran.
Dalam Elektronika digital, rangkaian gerbang logika, rangkaian gerbang logika dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial :
1. Rangkaian Gerbang Logika Kombinasional
Rangkaian Gerbang logika Kombinasional dipakai dipakai pada rangkaian Adder,  rangkaian adder ini banyak dipakai dalam aritmatika yang menjadi dasar dari ALU (Arithmatic and Logical unit) atau yang merupakan otak dari sistem mikro komputer.
A. Rangkaian Half Adder (2 bit)
Ini adalah rangkain dasar dari rangkaian adder, rangkaiannya sebagai berikut :
Rangkaian Half Adder
Rangkaian Half Adder
Rangkaian diatas diatas  adalah adalah rangkaian half  adder 1 bit, rangkaian diatas berfungsi untuk menjumlahkan sebanya satu bit,  misalnya pada masukan A berlogika 1 dan B berlogika 1, maka keluarannya adalah 10, CO (Carry out) bisa dipakai jika rangkaian ini akan dikembangkan menjadi lebih dari 2 bit.
Adapun tabel kebenarannya adalah sebagai berikut :
Tabel Kebenar Rangkaian Half Adder
Tabel Kebenar Rangkaian Half Adder
B. Rangkaian Full Adder
Rangkaian Full adder adalah sebagai berikut :
Rangkaian Full Adder
Rangkaian Full Adder
Dalam rangkaian diatas, merupakan penyempurnaan dari Half adder, sehinnga pada rangkaian ini dapat dapat menyertakan Carry out dari dari penjumlahan sebelumnya, dengan adanya Carry in maka rangkaian diatas dapat dikembankan menjadi lebih dari 1 bit masukan, bisa 8bit, 16bit, dll.
Adapun Tabel kebenaran dari rangkaian Full Adder adalah sebagai berikut :
Tabel Kebenaran Rangkaian Full Adder
Tabel Kebenaran Rangkaian Full Adder
2. Rangkaian Gerbang Logika Sekuensial
Rangkaian Gerbang Logika sekuensial adalah suatau rangkaian yang keluarannya dipengaruhi oleh logika masukan sebelumnya (Waktu sebelumnya).
Rangkaian Gerbang Logika Sekuensial adalah sebagai berikut :
A. Flip – Flop RS
Flip - Flop RS
Flip - Flop RS
B. D Flip – Flop
Flip - Flop D
Flip - Flop D
C. Flip – Flop JK
Flip - flop JK
Flip - flop JK
3. Register
Register berfungsi untuk menyimpan data secara digital, register disebut juga sebagai memory dimanis. Dibangun dari kumpulan Flip – Flop yang banyaknya menentukan jumlah bit data yang dapat disimpan dalam Register.
Rangkaian Register adalah sebagai berikut :
A. Register Seri
Register seri adalah sebuah register dimana proses penyimpanan datanya dapat dilakukan secara serial.
Register Seri
Register Seri
B. Register Paralel
Register seri adalah sebuah register yang dapat menyimpan data dimana proses penyimpanan datanya dapat dilakukan secara paralel.
Register Paralel
Register Paralel
[Ym : mikro_kontroler@yahoo.com]
1. Rangkaian Gerbang Logika Kombinasional

Pemrograman Mikrokontroler AT89S51 (Tingkat Dasar)

15 Agustus, 2009
Setelah membuat programmer AT89S51 pada tulisan saya sebelumnya, maka kemudian untuk dapat menggunakan mikrokontroler tersebut, maka diperlukan program yang akan di tuliskan ke mikrokontroler tersebut agar mikrokontroler tersebut dapat berfungsi seperti yang kita harapkan.
Untuk dapat melakukan pemrograman pada mikrokontroler AT89S51 sebenarnya ada beberapa bahasa pemrograman yang bisa dipakai, diantaranya adalah bahasa pemrograman tingkat rendah seperti bahasa mesin dan bahasa assembly, ataupun dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti bahasa C, Basic, pascal, dll.
1. Bahasa Mesin dan bahasa assembly
Sebenarnya mikrokontroler sendiri cuma mengerti bahasa mesin, yang hanya mesin (mikrokontroler) saja yang mengerti, bahasa mesin ini tersusun dari angka – angka binary yang disimpan dalam memory mikrokontroler yang berupa flash, untuk AT89S51 flash nya berkapasitas 4kB. Contohnya adalah seperti dibawah ini:
Contoh bahasa mesin pada memory flash
Contoh bahasa mesin pada memory flash
Program diatas tersimpan dalam memory flash dari mikrokontroler AT89S51, program tersebut berasal dari hasil compile dari bahasa assembly sebagai berikut :
mov p1,#5
mov p1,#6
end
Dalam memory tersebut, tersimpan data yaitu : ox75, 0×90, 0×05, 0×75, 0×90, dan 0×06. Dari program tersebut, mesin dapat menerjemahkan sebagai berikut:
angka pertama adalah commandnya (0×75 = mov) adalam perintah untuk memberikan nilai pada alamat 0×90 (P1) sebesar 0×05, kemudian mov lagi (0×75) untuk memberikan nilai pada alamat 0×90 sebesar 0×05.
Untuk compiler bahasa assebly nya bisa di donwload melalui link berikut:
Sedangkan untuk tutorial bahasa pemograman assembly untuk intel 8051 (AT89S51 full compatible dengan microprosesor intel 8051) dapat di download melalui link berikut:
Instruction setnya dapat dilihat dalam chapter 4 pada tutorial di atas.
2. Bahasa C
Penggunaan bahasa asembly memiliki kekurangan yaitu bahasa yang digunakan sulit sekali dimengerti oleh manusia, karena masih menggunakan pemrograman tingkat rendah, akan tetapi kelebihannya adalah penggunaan memorynya menjadi semakin kecil. Dengan menggunakan bahasa pemrograman C maka bahasa pemrograman menjadi lebih mudah dipahami, sedangkan penggunaan memori menjadi sedikit lebih besar.
Compiler bahasa C untuk 8051 diantaranya adalah
A. Reads51
programnya dapat di download melalui link berikut:
Contoh programnya adalah sebagai berikut:
Pemrograman Mikrokontroler AT89S51 menggunakan Reads51
Pemrograman Mikrokontroler AT89S51 menggunakan Reads51
Jika program diatas dikompile, maka akan menghasilkan file .hex (bahasa mesin) sebagai berikut:
File .hex hasil compilan menggunakan Reads51 bahasa C
File .hex hasil compilan menggunakan Reads51 bahasa C
Pada program di atas, sebetulnya perintahnya hampir sama dengan perinta pada bahasa assembly di atas, akan tetapi dengan menggunakan bahasa C Reads51 ternyata banyak perintah – perintah inisialisasi yang besarnya mendekati 2 kB, hal ini tentu saja sangat memboros memory flash, yang pada At89S51 cuma 4 kB.
Program Read51 diatas juga bisa digunakan untuk mengkompile dengan menggunakan bahasa pemrograman asembly.
B. SDCC
Compiler SDCC dapat di download dari link berikut ini:
Contoh programnya adalah sebagai berikut (dengan menggunakan Reads51 hanya untuk editornya saja)
Program menggunakan compiler SDCC
Program menggunakan compiler SDCC
Compiler SDCC masih berbasis dos, jadi untuk mengkompile program butuh sintaks tertentu untuk mengkompilenya, command untuk mengkompile nya adalah sebagai berikut :
dari command prompt :
C:\>sdcc [nama file]
misal :
C:\sdcc file.c
jika kompilasi berhasil, maka akan dihasilkan beberapa file, diantaranya ‘file.ihx’, file tersebutlah yang kemudian akan di download ke mikrokontroler, jika file tersebut dilihat menggunakan isppgm (seperti yang telah disinggung dalam pembahasan downloader /  writer mikrokontroler AT89S51), maka dapat dilihat buffernya adalah sebagai berikut :
File bahasa mesin (.ihx) menggunakan compiler SDCC
File bahasa mesin (.ihx) menggunakan compiler SDCC
Jika dibandingkan dengan compiler sebelumnya yang menggunakan Reads51, penggunaan memorinya lebih sedikit(inisialisasi program sekitar 99 byte) dengan menggunakan perintah bahasa C yang sama, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan SDCC compiler untuk pemrograman bahasa C pada mikrokontroler AT89S51.
[YM : mikro_kontroler]

Mikrokontroler, Mikroprosesor, dan Mikrokomputer

15 Agustus, 2009
Mungkin sering kita mendengar istilah mikrokontroler, mikroprosesor, dan mikrokomputer, akan tetapi mungkin masih ada yang masih belum mengerti perbedaan dari ketiganya.
Sebuah system komputer paling tidak harus mempunyai sebuah prosesor (CPU-Central Processing Unit / ALU-Arithmatic and Logical Unit), Memory, dan antarmuka input-outpu seperti gambar dibawah ini:
Blok Diagram Sistem Komputer
Blok Diagram Sistem Komputer
Dari gambar diatas terlihat untuk membuat suatu sistem komputer yang utuh, minimal dibutuhkan 3 bagian, yaitu prosesor(CPU), Memory (RAM dan ROM), serta antarmuka masukan dan keluaran.
1. Mikroprosesor
Mikroprosesor adalah satu bagian dari sistem komputer, mikroprosesor tersebut tidak dapat berdiri sendiri, dan memerlukan memory dan periperal input – output. Salah satu contoh mikroprosesor adalah seperti (micro)prosesor intel 8086, 80256, 80386, 486, pentium1, dll. Mikroprosesor tersebut memerlukan komponen lainnya untuk membentuk suatu sistem mikrokomputer.
2. Mikrokomputer
Mikrokomputer adalah sistem komputer dimana ke tiga bagian utama dari sistem di rangkai dari bagian yang terpisah (tidak dalam satu chip/IC).
3. Mikrokontroler
Block Diagram Mikrokontroler (AT89S51)
Block Diagram Mikrokontroler (AT89S51)
Gambar diatas adalah blok diagram dari mikrokontroler AT89S51, dari gambar diatas terlihat bahwa ketiga bagian utama dari sistem mikrokomputer sudah tercakup semuanya dalam satu chip AT89S51, seperti prosesor (ALU), Memory (RAM dan Flash), serta 4 port input-output.
[YM : mikro_kontroler]

Transistor Bipolar

9 Juli, 2009
Transistor
Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari 3 pin yand disebut emitor, basis, dan kolektor.
Sebuah transistor memiliki penguatan (hfe), yaitu perbandingan dari arus yang akan mengalir di kolektor dibanding arus yang mengalir pada basis.
hfe = Ic/Ib
Transistor dapat berfungsi sebagai penguat, baik itu sebagai penguat arus ataupun sebagai penguat tegangan. Selain dapat berfungsi sebagai penguat, transistor juga dapat berfunsi sebagai switching.
Transistor sebagai rangkaian switching inilah yang dapat digunakan bersama dengan mikrokontroler.
Mikrokontroler pada pin-pinnya dapat mengeluarkan tegangan umumnya 5V, dengan arus maksimal 10mA pada logika 1, keluaran mikrokontroler tersebut dapat dipergunakan untuk misalnya menyalakan led, atau mengaktifkan relay, ataupun mengaktifkan motor listrik, akan tetapi keluaran mikrokontroler tersebut yang sebesar 5V, 10mA tidak mampu untuk mengaktifkan relay yang membutuhkan arus minimal 100 mA, atau untuk mengaktifkan motor DC yang membutuhkan arus misalnya sebaesar 400mA. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah rangkaian switching.
Berikut adalah rangkaian switching menggunakan transistor :
Transistor Switching
Transistor Switching
Gambar diatas adalah rangkaia switching menggunakan transistor BC107, jika dilihat dalam datasheetnya:
transistor tersebut memiliki hfe berkisar antara 110 – 450 (variasi nilai tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, suhu, bahan, proses produksi, dll), untuk amannya maka kita menggunakan nilai minimumnya yaitu sebesar 110.
Untuk dapat mengaktifkan relay, maka pada kolektor dibutuhkan arus sebesar 100mA (spesifikasi dari relay), oleh karena itu pada basis harus dialiri arus sebesar :
Ib = Ic/hfe
Ib = 100mA/110
Ib = 0,909mA
Jika tegangan keluaran pada mikrokontroler pada logika 1 adalah sebesar 4,2V (Datasheet mikrokontroler ATMEGA8), maka :
-Voh + Ib.R2 + 0,7 = 0
-4,2 + 0,000909.R2 + 0,7 = 0
0,000909.R2 = 3,5
R2 = 3,85 kOhm
maka nilai maksimum resistor yang dibutuhkan pada R2 adalah sebesar 3,85kOhm, kita bisa menggunakan resistor dengan nilai 3,3kOhm yang ada di pasaran.
[Kami bersedia membantu anda dalam menyelesaikan pembuatan tugas akhir baik alatnya ataupun dokumentasinya (skripsi), silakan hubungi kami]
[YM : mikro_kontroler]

Komparator Tegangan

25 Juni, 2009
Komparator tegangan adalah sebuat rangkaian yang dapat membandingkan besar tegangan masukan. Komparator tegangan biasanya menggunakan Op-Amp sebagai piranti utama dalam rangkaian.
Ada dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana, dan komparator tegangan dengan histerisis.
1. Rangkaian Komparator tegangan sederhana

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana
Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana
Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply
Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply.
Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banyak di pasaran.
2. Rangkaian Komparator tegangan dengan histerisis
Tujuan dari rangkaian histerisis adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referensinya di set 3,3 V, sedangkan itu juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka jika tegangan inputnya tepat 3,3V, maka keluarannya akan berfluktuasi sesuai dari nois nya.
Dengan menggunakan komparator dengan histerisis, maka keluarannya tidak akan berlogika -Vsupply sebelum Vinput melewati batas atas, dan sebaliknya, keluarannya tidak akan mengeluarkan tegangan +Vsupply sebelum Vinput melewati batas bawah.
Komparator dengan Histerisis
Komparator dengan Histerisis
[YM : mikro_kontroler]

Prinsip Kerja Rangkaian Sensor Ultrasonik

24 Juni, 2009
Gelombang ultrasonik adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas frekuensi gelombang suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan, dan diterima oleh receiverultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap benda di depannya (bidang pantul).
Prinsip kerja dari sensor ultrasonik dapat ditunjukkan dalam gambar dibawah ini :
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut :
  1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.
  2. Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.
  3. Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya. Jarak dihitung berdasarkan rumus :
S = 340.t/2
dimana S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah selisih waktu antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali oleh bagian penerima ultrasonik.
a. Pemancar Ultrasonik (Transmitter)
Pemancar Ultrasonik ini berupa rangkaian yang memancarkan sinyal sinusoidal berfrekuensi di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer transmitter ultrasonik

Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonik
Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonik
Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adlah sebagai berikut :
  1. Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.
  2. Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3kOhm untuk pengaman ketika sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan transistor.
  3. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang merupakan kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.
  4. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan melewati dioda D1 (D1 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T1, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
  5. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan melewati dioda D2 (D2 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T2, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
  6. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V. Sehingga pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik dengan Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d -2,5 V).
b. Penerima Ultrasonik (Receiver)
Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian band pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian komparator (pembanding) dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan  tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan sekat/dinding pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high (logika ‘1’) sedangkan jarak yang lebih jauh adalahlow (logika’0’). Logika-logika biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian pengendali (mikrokontroler).
Rangkaian Penerima Gelombang Ultrasonik
Rangkaian Penerima Gelombang Ultrasonik
Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adalah  sebagai berikut :
  1. Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh rangkaian transistor penguat Q2.
  2. Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada frekuensi > 40kHz oleh rangkaian transistor Q1.
  3. Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di filter, kemudian sinyal tersebut akan disearahkan oleh rangkaian dioda D1 dan D2.
  4. Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada frekuensi < 40kHz melalui rangkaian filter C4 dan R4.
  5. Setelah itu sinyal akan melalui komparator Op-Amp pada U3.
  6. Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada komparator akan mengeluarkan logika rendah (0V) yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroler untuk menghitung jaraknya.
[YM : mikro_kontroler]

Programmer / Writer Mikrokontroler AT89S51

23 Juni, 2009

AT89S51
AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 adalah mikrokontroler produsi Atmel yang kompatible dengan mikrokontroler Intel 8051.
Mikrokontroler tersebut murah harganya, serta mudah didapat di pasaran, mikrokontroler tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut :
8-Bit mikrokontroler keluarga MCS-51
Spesifikasi Teknis :
- 4K Byte Code Memory
- 3 Lock Bit
- 256 Byte Internal RAM
- Two 16-bit Timer / Counter
- 9 sumber interrupt
- Ful Duplex UART Interface
- Dual Pointer
- DIP-40 Package
Spesifikasi lengkapnya dapat dilihat dalam datasheet AT89S51 yang dapat di donwload di :
Dengan fitur – fitur yang lengkap tersebut, mikrokontroler jenis ini ternyata murah, cukup pas untuk experiment, karena tidak membutuhkan biaya yang mahal, dengan ditambah komponen – komponen lainnya seperti kristal 12Mhz, konektor db-25, pcb matrix, resistor, kapasitor, dll, kira – kira menghabiskan dana sekitar Rp 50.000 – Rp 75000, kita sudah bisa ber ekperimen dengan mikrokontroler AT89S51.
Mikrokontroler Atmel AT89S51 ini adalah penyempurnaan dari versi sebelumnya AT89C51 yang menggunakan pemrograman dengan interface paralel yang rumit.
AT89S51 sudah dilengkapi dengan ISP (In System Programming), sehingga hanya membutuhkan beberapa kabel untuk antarmuka pemrograman pada flash nya.
Mikrokontroler AT89S51 memiliki memori flash sebesar 4kB.
Adapun rangkaian antar muka pemrogramannya adalah sebagai berikut :
AT89S51 Programmer / Writer
AT89S51 Programmer / Writer
Software yang digunakan untuk memrogram mikrokontroler AT89S51 adalah menggunakan program ISPPGM.
Software ISPPGM dapat di download di :
File yang dapat di download adalah file dengan extensi hex.
catatan : Sebelumnya, port paralel harus di set standard atau bidirectional terlebih dahulu melalui bios.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar